Soloensis

HIJRAH

 

Hijrah merupakan fase penting seseorang untuk memperbaiki diri. Hijrah yang secara harfiah berarti “meninggalkan” merupakan roh yang menjiwai gerakan seorang muslim. Hijrah kemudian sering kali dimaknai sebagai perpindahan atau peralihan dari satu ke lain kondisi. 

Hijrah adalah bagian dari sunnah Rasulullah SAW. Yang harus kita ikuti dan kita jadikan pelajaran penting untuk meraih masa depan yang lebih baik. Inti hijrah adalah perubahan dan perpindahan menuju yang lebih baik. Pelajaran fisik yang kita dapatkan dari peristiwa Rasulullah SAW adalah perpindahan tempat. 

Allah SWT berfirman di dalam (QS-An-Nisaa ayat 100): “Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi maha penyayang”.

Menurut buku Hijrah: rahasia sukses Rasulullah yang ditulis oleh KH. M Rusli Amin MA. Berhijrah sangatlah tidak mudah. Banyak ujian dan cobaan yang akan dilalui. Maka sangatlah diperlukan kesiapan diri. Kesiapan yang lebih bersifat mental dan spiritual. Beberapa di antaranya adalah : 

1. Harus diawali dengan niat karena Allah.

2. Bertakwalah kepada Allah.

3. Jadilah orang yang selalu berbuat kebaikan.

4. Dan jadilah orang yang sabar.

 

Allah Swt telah menjanjikan kehidupan dunia yang lebih baik kepada orang-orang yang berhijrah. “Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dianiaya, pasti akan diberikan tempat yang bagus bagi mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. Yaitu orang-orang yang sabar dan hanya kepada Allah saja mereka bertawakkal.” (QS. An-Nahl:41).

Seperti yang telah dialami oleh Rasulullah SAW bersama kaum muslimin, yang meraih kemenangan setelah mereka hijrah dari Makkah ke Madinah. Mereka telah meraih sukses besar.  Dimana mereka bisa mengembangkan keimanan kepada Allah dengan baik. Mereka bisa menjalani hidup dengan damai, membangun dan mengembangkan masyarakat islam. Kehidupan sosial, ekonomi dan politik kaum muslimin berkembang. Lalu islam tegak dan menjadi sebuah agama dan peradaban yang besar .

Saya menyadari bahwa manusia harus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Salah satunya dengan belajar atau menuntut ilmu. Belajar merupakan salah satu cara seseorang mengenal siapa dirinya, tugas-tugas, dan tanggung jawabnya serta tujuan akan eksistensinya. Artinya, dengan karunia yang telah di berikan oleh Allah kepada dirinya, haruslah di fungsikan salah satunya dengan pembelajaran. Dengan belajar kita jadi tau mana yang baik dan buruk bagi diri kita sendiri.

Beberapa tuntunan agama yang biasa kita dengar, “siapa yang pada hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Siapa yang pada hari ini sama saja seperti hari kemarin, maka ia adalah orang yang rugi. Dan siapa yang pada hari ini lebih buruk daripada kemarin maka ia adalah orang yang celaka.’’

Demikian pula dalam kehidupan kita saat ini. Apakah kita telah merasa cukup dengan apa yang telah kita capai? Capaian yang dimaksud adalah prestasi spiritual atau keimanan kita, prestasi ilmu pengetahuan dan manfaat apa yang telah kita berikan kepada orang banyak.

Mengubah dan meningkatkan kualitas yang terbaik dalam aspek kehidupan, berarti kita telah mengoptimalkan potensi yang Allah sediakan kepada diri kita sendiri, dengan cara yang terbaik. 

Pelajaran yang kita dapatkan dari hijrah adalah berubah dan pindah dari kebodohan menuju kepada kecerdasan. Kita menyadari bahwa kehidupan di dunia ini berubah-ubah, mengikuti berjalannya waktu dan zaman. Maka tidak ada pilihan lain selain harus berhijrah ke arah yang lebih baik lagi.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Arifa An Nabila

    Add comment