Soloensis

Mengelola Waktu untuk Menggapai Kesuksesan

Mengelola Waktu untuk Menggapai Kesuksesan 

Oleh Siti Hamijah

Mahasiswa FKM UINSU

Kesuksesan itu dimulai dengan kemampuan mengatur waktu. Kemampuan mengatur waktu ini  diistilahkan dengan sebutan  manajemen waktu. Mengapa waktu harus diatur? Karena jika tidak diatur, maka waktu itu akan terbuang percuma. Perlu diingat, waktu yang telah terlewatkan tidak bisa diulang.  Benarlah kata pepatah waktu itu adalah uang. Kata-kata itu telah banyak dibuktikan kebanyakan orang, tetapi masih banyak juga orang yang menyepelekan hal itu, termasuk mahasiswa. 

Menurut Forsyth, manajemen waktu adalah cara bagaimana membuat waktu menjadi terkendali sehingga menjamin terciptanya sebuah efektifitas dan efisiensi juga produktifitas. 

Mahasiswa adalah orang yang menempuh pendidikan tinggi. Secara usia, mahasiswa adalah remaja yang menuju usia dewasa. Masa usia itu, sebenarnya masa yang sangat rentan. Alasannya, remaja masih cenderung untuk bermain. Jika mahasiswa tidak mampu mengatur waktunya, kemungkinan besar mahasiswa gagal dalam pelajarannya. 

Bagi para maba, seperti penulis, memang kita harus bisa beradaptasi dengan pola belajar yang berbeda dengan masa SMA dulu. Awalnya, penulis berfikiran bahwa kuliah itu memang waktunya lebih singkat dalam pembelajarannya. Tidak monoton seperti SMA yang sejak pagi hingga sore berada di sekolahan. Tetapi setelah dialami, justru malah kuliah lebih menguras banyak waktu dan tenaga.  Jangan sampai dengan banyaknya kegiatan malah kesehatan kita terganggu dan bahkan jatuh sakit karena tidak ada waktu istirahat. 

Berikut cara-cara dalam manajemen waktu yang bisa dijadikan acuan menurut Atkinson (1994) :

1. Menyusun jadwal

Tujuannya untuk menghindari benturan kegiatan. Contohnya, buatlah buku jadwal atau kalender secara khusus untuk menulis kegiatan apa aja yang akan dilakukan seperti tanggal ujian tengah semester, tanggal paling akhir menyerahkan tugas. 

2. Selesaikan tugas atau pekerjaan yang lebih di prioritaskan.

Kerjakanlah yang lebih penting dan yang mendesak. Contohnya, apabila tugasnya banyak, maka kerjakan yang akan diserahkan lebih dulu. 

3. Hindari menunda-nunda tugas atau pekerjaan.

Contohnya, ketika dikasih tugas, maka langsung dikerjakan. Apabila menunda-nundanya, tugas itu akan menumpuk dan menyelesaikan tugas itu tidak bisa dalam semalam. Kalau pun bisa hasilnya pasti tidak maksimal. 

4. Bersikap asertif

Contohnya, kita sudah memiliki jadwal ke perpustakaan untuk mencari reverensi buku. Tiba-tiba ditengah perjalanan kita diajak oleh teman kita untuk jalan-jalan. Kita juga harus berani mengatakan tidak dan menolak dengan halus tentunya. 

Manajemen waktu menurut Haynes (1994) :

1. Perencanaan waktu

Tujuannya agar jadwal yang telah di tetapkan sesuai dan tepat yang telah direncanakan. Seperti membuat jadwal mingguan. 

2. Pengorganisasian waktu

Tujuannya adalah menetapkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan tersebut. Seperti membuat daftar kegiatan yang akan dilakukan.

3. Pengawasan waktu

Tujuannya adalah untuk mengoreksi jadwal yang tidak sesuai dengan rencana.  Seperti memastikan apakah semua tugas atau pekerjaan telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Siti Hamijah

    Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

    View all posts

    Add comment