Soloensis

Beginilah Kantinnya Orang Singapura

Berbicara tentang Singapura tak bisa dilepaskan dengan pembahasan tentang keteraturan dan kebersihan kotanya. Tak bisa pula dilepaskan dengan pembahasan tentang kedisiplinan warganya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Salah satu tempat yang dengan indah menggambarkan harmoni antara keteraturan, kebersihan, dan kedisiplinan adalah kantin.

Saya beruntung sekali memiliki kesempatan untuk mengunjungi beberapa kantin di Singapura, namun tulisan kali ini saya batasi dengan membahas tentang kantin sekolah dan universitas. Dua kantin tersebut adalah kantin Nanyang Technological University (NTU) dan kantin Madrasah Al Juneid Singapura.

Bersih, luas, dan nyaman. Begitulah kesan pertama yang saya tangkap dari kantin NTU. Kantin ini memiliki atap yang tinggi sehingga udara bisa mengalir dengan baik walaupun tanpa pendingin ruangan. Di sekitar kantin terdapat taman yang asri. Keberadaan taman membuat persediaan oksigen selalu tersedia secara memadai.

Gerai makanan yang tersedia di beberapa tempat tertata dengan rapi. Pengunjung bebas memilih makanan yang disukainya mulai dari jenis fast food, menu vegetarian, mie, hingga masakan Melayu. Jangan khawatir dengan kehalalan makanan yang dijual. Beberapa gerai dengan jelas memajang tulisan halal pada produk makanan yang dijualnya.

Setelah membeli makanan yang diinginkan, pengunjung dapat memilih untuk duduk pada kursi yang telah tersedia di kantin. Jumlah kursi yang disediakan sangatlah memadai. Tak perlu khawatir kehabisan tempat duduk. Di sini para pengunjung yang kebanyakan adalah mahasiswa dan dosen dapat berbaur dan menikmati makanan sambil berdiskusi. Memang tak semua pengunjung kantin gemar menggunakan waktunya untuk ngobrol sambil menikmati makanan, ada pula beberapa pengunjung yang memilih memasang headset atau mengerjakan tugas di laptopnya masing-masing.

Setelah selesai menikmati makanan, pengunjung diharuskan mengembalikan piring kotor ke tempat khusus untuk pengembalian piranti makan. Ada beberapa petugas yang melayani pengembalian piranti makan tersebut. Jangan khawatir dengan bercampurnya alat makan yang telah digunakan. Sebagai negara yang memiliki penduduk multi etnis dan multi agama, nampaknya pemegang kebijakan di Singapura sudah memperhitungkan hal yang paling detil seperti pengembalian piranti makan ini. Alat makan untuk makanan halal memiliki rak pengembalian khusus, demikian pula ada rak untuk pengembalian makanan non halal. Sentuhan personal seperti inilah yang membuat pengunjung terutama yang beragama Islam merasa nyaman dan aman.

Kantin kedua yang ingin saya ulas adalah kantin Madrasah Al Juneid Singapura. Kantin salah satu sekolah Islam terbesar di negara singa ini selalu nampak bersih dan rapi. Ukuran kantin yang besar membuat murid merasa leluasa berkegiatan di sini. Kantin sekolah ini memang tak hanya difungsikan sebagai tempat makan, namun juga sebegai titik berkumpul murid pada pagi hari.

Sebelum melaksanakan apel pagi, murid Madrasah Al Juneid memang dilarang memasuki ruang kelas yang tersebar di bangunan megah berlantai lima ini. Karena itulah murid memilih untuk menunggu di kantin. Bila kita mengedarkan pandangan di sekeliling kantin, dengan mudah kita mendapati pemandangan murid yang asik berdiskusi, membaca Al Quran, mengerjakan tugas, membaca buku, sampai dengan sarapan pagi.

Saat istirahat tiba adalah momen yang paling menakjubkan bagi saya. Ratusan murid berjalan menuju kantin dengan tenang. Tak ada canda tawa berlebihan di saat mereka bercengkrama dengan teman-temannya. Memasuki kantin pun tak saya temukan suara-suara murid yang berteriak memesan makanan.

Semua pengunjung membuat antrian yang rapi di depan gerai makanan yang diinginkan. Murid putra berbaris dengan murid putra, demikian pula dengan murid putri. Tak ada campur baur antar lawan jenis secara bebas. Area makan yang disediakan pihak madrasah untuk murid putra dan putri pun terpisah.

Setelah mendapatkan makanan yang dipesan, mereka membawa sendiri makanan tersebut ke meja yang telah disediakan. Khidmat berdoa sebelum menikmati makanan adalah kebiasaan baik yang selalu saya saksikan selama saya berada di Madrasah Al Juneid. Tanpa banyak cakap para murid menghabiskan makanan yang telah dibeli. Apabila mereka telah usai makan, dengan segera mereka meletakkan piring dan gelas kotor ke dalam ember besar yang telah disiapkan pengelola kantin. Tak lupa sebelumnya mereka membuang terlebih dahulu sampah pembungkus makanan yang ke dalam kantong plastik besar yang ada di dekat wastafel.

Semua serba teratur, serba rapi, dan serba bersih. Sebelum murid datang kantin dalam kondisi bersih, pun demikian saat mereka meninggalkan kantin. Semua dalam kondisi bersih. Nampaknya nilai-nilai keislaman yaitu kebersihan adalah sebagian dari iman benar-benar mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari bahkan untuk hal sekecil-kecilnya.

Apakah tulisan ini membantu ?

Evy Sofia

Seorang anak bangsa yang ingin selalu belajar, berkarya, berbagi...

www.evysofiasangpembelajar.blogspot.com;
www.kompasiana.com/evysofia

View all posts

Add comment