Soloensis

Apakah Minat dan Bakat Perlu untuk Dikembangkan?

Remaja harus mengembangkan bakat dan minatnya. Tujuannya, agar remaja itu memiliki keterampilan yang bias dimanfaatkan untuk masa depannya. Dalam jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, Suryabrata mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek. Menurut Crow and Crow ada tiga faktor yang menimbulkan minat yaitu faktor yang timbul dari dalam individu, faktor motif sosial dan faktor emosional. Sedangkan bakat menurut Munandar adalah sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dilatih dan dikembangkan supaya dapat terwujud. Kemudian Kartono pun mendefinisikan bakat sebagai segala faktor yang melekat pada individu sejak lahir yang bersifat laten potensial yaitu dapat tumbuh dan berkembang secara lebih besar lagi.

Mungkin,  cerita pengalaman saya ini bisa menjadi referensi bagi para pembaca dalam melakukan pengembangan minat dan bakat. Saya  Ajeng. Saya sangat suka melihat seseorang yang sedang menari, baik secara langsung maupun lewat video, karena menurut saya, menari dapat  mencurahkan susana hati melalui gerakan-gerakannya, dimana dalam suatu tari pasti ada terdapat pesan-pesan tertentu. Tidak semua orang dapat menari, tergantung dari minat dan bakatnya. Namun, tidak ada seorang pun yang tidak memiliki bakat, yang membedakan ialah ada tidak adanya minat untuk mengembangkannya.

Saya sebagai seorang yang tidak memiliki bakat menari, namun saya mempunyai niat yang besar untuk berusaha belajar menari agar saya bisa menjadi seseorang yang berbakat dalam menari. Jika saya sudah memiliki bakat menari, saya harus menunjukkannya ke semua orang agar mereka tahu bahwasannya saya bisa, bahwasannya saya mempunyai bakat menari. Agar semua orang tahu bahwasannya saya bisa, saya harus berani mencoba, karena tersalurnya bakat itu dimulai dari seberapa besarnya keberanian dalam mencoba. Dan jika saya sama sekali tidak berani untuk mencobanya, itu semua hanya menjadi fiktif belaka.

Saya mencoba belajar menari dimulai dengan melihat video-video tari dari CD  dan youtube menggunakan gadget yang saya miliki. Selain itu, saya juga mempelajai metode-metode gerakan  tari untuk pemula dari google dan youtube. Saya belajar menari secara otodidak, dan terkadang saya mengunjungi sanggar tari dan  mengikuti kelasnya. Disana saya diajari dasar-dasar untuk menari. Saya sangat senang berada disanggar itu, hingga ketika saya sudah mengikuti les  tari, sekolah saya mendengar kabar bahwasannya dalam tujuh bulan kedepan, ada acara besar-besaran yang akan diadakan diwilayah tempat tinggal saya yaitu di Kecamatan Marbau.

Acara itu ialah MTQ dan Festival Nasyid, dimana pada pembukaan acara itu, harus ada pertunjukan Drama Tari Kolosal. Drama Tari Kolosal ini berjumlah 150 orang. 100 orang untuk menari dan 50 orang untuk berdrama. Dimana peserta Drama Tari Kolosal ini diambil dari siswa SLTA yang berada di Kecamatan Marbau yang masih duduk di kelas satu dan dua. Dan disaat itu juga saya mengikuti pengrekrutan agar menjadi peserta Drama Tari Kolosal. Dan Alhamdulillahnya saya diterima menjadi peserta Tari Kolosal.

Disaat saya sudah menjadi peserta Tari Kolosal, saya mengikuti latihan selama enam bulan. Dalam seminggu saya latihan hanya dua kali, pada hari sabtu jam 14.00-17.00 dan minggu jam 10.00-17.00. Panas teriknya matahari tidak melunturkan semangatku untuk terus menari. Ini menjadi suatu pengalaman terhebat dalam hidupku, karena disana bukan hanya belajar menari saja, tetapi belajar bagaimana mendisiplinkan waktu dan juga bertanggung jawab atas gelar peserta yang aku miliki.

Pelajaran yang saya dapatkan juga ialah ternyata menari tidak semudah yang saya fikirkan,karena pada saat menari kita harus benar-benar percaya diri, tidak hanya itu saja, banyak gerakan-gerakan yang harus dihapal sesuai dengan tempo lagu. Dan juga pada saat menari, kelenturan tubuh sangat diperhatikan. Walaupun tidak mudah, saya terus belajar dengan sepenuh hati dan penuh keikhlasan, karena bagaimana pun saya harus bertanggung jawab sebagai peserta Tari Kolosal,hingga saya menyelesaikan pertunjukan Drama Tari Kolosal.

Untuk mengembangkan minat dan bakat, kita harus mengetahui terlebih dahulu kelebihan apa yang kita miliki, dan jika kita sudah mengetahui itu, teruslah belajar dan jangan melihat kelemahan yang ada dalam diri kita, karena akan membuang waktu sehingga akan menghambat perkembangan minat dan bakat. Teruslah berusaha karena tidak ada usaha yang mengkhianati hasil, yakinlah kalau kita bisa dan semoga apapun bakat yang kita miliki sekarang ini dapat bermanfaat untuk hidup kita. Semoga artikel ini dapat menjadi motivasi untuk saya dan para pembaca.

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Ajeng Anasti

    Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
    Fakultas Kesehatan Masyarakat

    View all posts

    Add comment