Soloensis

JEJAK PASAR TRADISIONAL KARTASURA DARI WAKTU KE WAKTU

Kartasura adalah sebuah kecamatan di kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Banyak orang mengatakan bahwa Kartasura adalah kota satelit bagi Surakarta atau solo dan juga kecamatan ini merupakan perkembangan perkotaan bagi Kabupaten Sukoharjo seperti halnya Solobaru yang menjadi daerah pusat modern yang dikembangkan di Kabupaten Sukoharjo. Karena kecamatan ini terdapat simpang tiga yang merupakan jalan penghubung antar tiga kota besar yakni Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, Kota Semarang. Tetapi tidak hanya itu, kartasura pun rawan kemacetan dikarenakan aktivitas warganya yang padat. Semisal pasar yang telah lama berdiri di ranah Kartasura yang terkenal akan aktivitasnya yang ramai pedagang. Ya, pasar Kartasura.

Pasar Kartasura direnov menjadi pasar berlantai dua dari tahun 1990-an, dimana selama masa perenovasian tersebut, kegiatan pedagang untuk mencari nafkah di alokasikan sementara, tepatnya di lapangan Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura. “Pasar ini sudah lama didirikan mas sekitar anak saya baru berumur 3 tahun tepatnya pada tahun 1990-an” ujar bu Dami sebagai langganan pedagang sayur. Bu dami ini selalu membeli sayur setiap sehabis shubuh, dan dijual kembali dengan harga eceran di desanya.

Ibu Dami dulunya sering berbelanja dengan jalan kaki setiap paginya bahkan seiring berjalannya waktu beliau berbelanja dengan memakai transportasi tradisional seperti becak maupun dengan andong.

“dulunnya, ibu sering berbelanja ke Pasar Kartasura hanya jalan kaki saja nak, dulu ibu juga sering ke pasarnya naik andong atau becak, sekarang ibu hanya naik sepeda motor saja” sahut ibu penjual sayur tersebut.

 Pasar yang sudah beroperasi cukup lama di kawasan  Kartasura ini menyediakan macam-macam kebutuhan yang lengkap bagi pembelinya misal sayur-sayuran, bumbu rempah-rempah, ikan- ikan segar seperti ikan bandeng, cumi-cumi, ikan salmon, ikan lele, dan lain sebagainya, lalu ayam potong maupun ayam ternak ada disitu lalu kelapa, bumbu dapur, benda peralatan rumah tangga dan masih banyak yang lainnya.

Pasar Tradisional Kartasura dulunya belum seramai sekarang karena ramai pada hari-hari tertentu saja. Tetapi dengan seiring berjalannya waktu pasar ini semakin ramai tidak kalah dengan Pasar Legi yang mana sebagai Pusatnya penjualan bumbu rempah-rempah. Semenjak dialihkannya jalur bus yang dahulu melewati pasar, sekarang jalur ini dialihkan ke jalur lain dari jogja langsung ke terminal, saat itulah pengunjung pasar mengalami perubahan.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Ryan Agus

    Mahasiswa IAIN Surakarta Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Kosentrasi Jurnalistik Semester 5

    View all posts

    Add comment