Soloensis

Liburan? Ini Tips Untuk Traveling!

Kalau ingin traveling, lebih baik direncanakan dari jauh hari. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan traveling adalah tujuan traveling, tempat atau destinasi wisata, cara melakukan traveling, biaya yang dibutuhkan untuk melakukam traveling. Tujuan membuat perencanaan traveling agar perjalanan yang dilakukan berjalan lancar dan sesuai dengan target yang diharapkan.

 

Ada pula hal-hal yang harus diperhatikan saat ingin traveling. Pertama, bawa pakaian secukupnya saja, jangan kebanyakan, agar tas kita tidak terlalu berat. Kedua, membawa uang secukupnya saja, agar tidak boros. Ketiga, sebelum berangkat, kita harus membuat list tempat mana saja yang akan kita kunjungi, agar saat disana tidak membuang waktu lagi untuk berpikir akan kemana saja.

 

Membawa pakaian secukupnya itu maksudnya seperti apa, sih? Maksudnya begini nih, pakaian disesuaikan dengan keperluan masing-masing, dan dihitung untuk berapa hari ke depannya juga. Misalnya, kita akan traveling selama 5 hari. Berarti pakaian yang dibawa untuk hari berangkat, hari kedua, hari ketiga, dan seterusnya sampai kita akan pulang. Jangan lupa juga membawa baju tidur untuk kita beristirahat.

 

Apakah sama pakaian yang akan dibawa saat traveling ke daerah dingin dan daerah panas? Jelas tidak sama ya. Tentunya kita harus menyesuaikan pakaian kita dengan iklim atau cuaca di tempat yang akan kita kunjungi. Misalnya, kalau ingin ke daerah dingin seperti gunung, ke luar negeri yang sedang bersalju atau musim dingin, kita membawa baju yang tebal agar kita tetap hangat. Kalau ingin ke daerah panas seperti pantai, disarankan membawa baju yang tipis. Tetapi, pakaiannya harus tetap sopan ya.

 

Jika perlu, kita buat list tempat yang akan kita kunjungi dalam beberapa hari, lalu kita sesuaikan pakaian kita dengan tempat yang dikunjungi tersebut dan kita hitung jumlah pakaian yang akan kita perlukan selama traveling.

 

Lalu, mengapa kita membawa uang secukupnya saja agar tidak boros? Kalau kita seorang muslim, kita harus mengikuti apa yang diperintahkan oleh Allah SWT di al-Qur’an. Karena, didalam kitab tersebut ada ayat yang melarang kita untuk boros. Terdapat pada surah al-Isra’ ayat 26-27 yang arti dari ayatnya adalah: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan”. Jadi kita jangan boros ya!

 

Kalau perlu, kita list juga apa yang akan kita beli di tempat kita traveling agar tidak telalu banyak uang yang keluar. Dan kita tentukan barang apa saja yang ingin kita beli untuk cinderamata. Selain itu, kalau kita tidak boros kan uang sisa saat traveling bisa kita tabung lagi untuk traveling selanjutnya.

 

Jadi kita memang sangat perlu membuat list tujuan destinasi tempat yang akan kita tuju. Kita jadi bisa tau pakaian apa saja yang kita perlukan, entah itu pakaian yang tebal atau tipis, lalu jumlah baju yang akan dibawa. Kita juga bisa tau barang cinderamata yang akan kita beli dan uang yang kita keluarkan tidak terlalu terhambur. Dan waktu traveling kita lebih efektif.

 

Dan ternyata, ada jenis-jenis gaya traveling yang jarang kita ketahui. Yang sering kita dengar mungkin hanya backpacker. Sebenarnya masih banyak lagi jenisnya. Menurut Fadila Adelin dalam kutipannya di salah satu artikelnya, ada beberapa jenis gaya traveling.

 

Yang pertama namanya Flashpacking. Pelaku dari flashpacking biasanya disebut dengan flashpacker. Flashpacker merupakan sebuah tren baru bagi penggemar wisata. Flashpacker muncul sebagai penengah dari dua tren terdahulunya yang sudah populer lebih dahulu yaitu turis dan backpacker. Seorang flashpacker lebih memilih mengatur perjalanannya sendiri sehingga memiliki waktu yang lebih fleksibel dari seorang turis.

 

Yang kedua namanya Voluntourism. Voluntourism berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu volunteer dan tourism yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah berwisata dengan tujuan untuk melakukan kegiatan sukarela atau beramal di suatu tempat. Jadi selain berwisata, dengan voluntourism kunjungan kamu juga bisa bermanfaat untuk daerah yang kamu kunjungi.

 

Yang ketiga namanya Babymoon. Babymoon adalah wisata yang dilakukan oleh sepasang suami dan istrinya yang sedang mengandung sambil menunggu hari kelahiran anaknya. Babymoon biasanya dilakukan satu bulan sebelum hari perkiraan lahir sang bayi. Salah satu alasan orang melakukan Babymoon adalah agar sang anak lahir di tempat yang mereka sukai. Dan masih banyak lagi jenis gaya untuk traveling lainnya.

 

Barangkali cerita saya dibawah ini tentang liburan di Yogyakarta bisa menjadi referensi untuk para pembaca dalam melakukan traveling.

 

Bulan januari saya pergi ke Yogyakarta. Saya pergi bersama saudara saya. Saudara saya berasal dari Medan. Kami berangkat naik pesawat. Disana kami tinggal di kost-an saudara kami. Disana saya bertemu dengan temannya saudara saya. Lalu kami semua pergi bersama.

 

Hari pertama kami ke pantai-pantai yang ada di Kab. Gunung Kidul. Pertama kami ke Pantai Ngandong. Lalu yang kedua ke Pantai Ngobaran. Dan yang ketiga ke Pantai Indrayanti. Setelah itu kami ke Hutan Pinus. Lalu kami semua pulang.

 

Hari kedua kami pergi ke Candi Borobudur. Disana saya bertemu dengan turis. Turis itu berasal dari Jerman. Tapi dia bisa berbahasa Indonesia. Dia meminta tolong kepada saya. “Tolong fotokan saya” katanya. Saya mempotret turis itu. Lalu dia mengucapkan terimakasih kepada saya. Setelah itu kami pulang. Malamnya kami makan di angkringan. Angkringan itu tempatnya di pinggir rel kereta api. Saya makan nasi goreng. Setelah makan kami pulang ke kost-an.

 

Hari ketiga kami ke Candi Prambanan. Kami naik Trans Jogja untuk menuju kesana. Ongkosnya Rp. 3.500,- per orang. Sampai disana kami melihat banyak orang. Orang-orang itu sedang study tour kesana. Tak lama kemudian hujan pun turun. Kami berteduh diantara gapura candi itu. Saat hujan orang-orang yang study tour pulang. Setelah mereka pulang hujan pun reda. Disana jadi tidak ramai lagi. Lalu kami berfoto-foto saat tidak ada banyak orang. Rasanya seperti candi milik sendiri, hehe.

 

Menjelang petang kami pun pulang. Tapi tidak langsung ke kost-an. Kami main ke Alun-alun Kidul. Di Alun-alun Kidul ada dua pohon beringin kembar. Dua pohon itu mempunyai mitos. Mitosnya adalah: siapa yang bisa sampai ke diantara pohon tersebut dengan mata tertutup, maka keinginannya akan dikabulkan. Namun kami tidak percaya itu. Kami bermain dengan mata tertutup karena ingin menantang diri saja. Diantara kami tidak ada yang sampai ke pohon itu. Setelah itu kami bermain bambu enggrang. Lalu kami makan malam di angkringan yang ada di sekitar situ. Setelah makan kami semua pulang ke kost-an.

 

Lanjut hari keempat. Pada siang hari kami tidak kemana-mana. Karena dari pagi hingga siang disana hujan. Menjelang petang kami baru bisa keluar kost-an. Petang itu kami pergi ke Malioboro. Kami kesana untuk membeli oleh-oleh. Oleh-oleh khas Jogja yaitu Bakpia. Kami membeli bakpia tersebut. Lalu kami membeli kaos oblong, gelang, sandal, dan lain-lain.

 

Setelah itu kami berfoto di plang yang bertuliskan Jl. Malioboro. Rasanya tidak afdol kalau tidak berfoto disitu. Makanya banyak orang yang ingin berfoto disitu. Setelah berfoto kami pun pulang.

Dan hari kelima, ini hari terakhir kami di Jogja. Pagi-pagi kami sudah bergegas menuju stasiun untuk pulang ke rumah. Kami pulang naik kereta api. Dan itu adalah pertama kalinya saya naik kereta api. Saya senang sekali.

 

Berangkat dari Jogja jam 7 pagi menuju Jakarta. Menempuh waktu selama 7 jam perjalanan. Di perjalanan saya melihat banyak pemandangan. Gunung, sawah, hingga jalanan. Lalu saya tertidur di kereta.

 

Tak terasa ternyata kami sudah sampai di Jakarta. Sesampainya kami di Jakarta, kami melanjutkan perjalanan menuju rumah saya di Sukabumi. Perjalanan dua jam dari Jakarta menuju Sukabumi. Dan akhirnya kami pun sampai di rumah.  Senang sekali rasanya liburan di Yogyakarta.

 

Saya memang menyukai traveling. Traveling membuat saya tidak stress. Dan ternyata, ada banyak manfaat traveling. Apalagi untuk siswa atau mahasiswa. Traveling bukanlah sekadar aktivitas bersenang-senang. Traveling mempunyai banyak macam manfaat. Diantaranya adalah baik untuk kesehatan mental dan fisik, menambah wawasan terhadap suatu tempat terutama bagi pelajar atau mahasiswa, mengenal kebudayaan baru, mengurangi stress (apalagi yang sibuk kuliah atau kerja nih), lebih mandiri, kita bisa belajar beradaptasi dengan tempat yang baru dan orang yang baru, mengasah kemampuan kita untuk berkomunikasi, dan masih banyak lagi manfaatnya.

 

Tetapi, walaupun kita sedang traveling, tetap harus ada etikanya. Misalnya jangan buang sampah sembarangan, jangan merusak alam ditempat yang kita kunjungi, mengikuti aturan yang ada ditempat kita berwisata, dan yang lain sebagainya.

 

Dan kalau ingin traveling, lebih baik direncanakan dari jauh hari. Tujuannya adalah agar kita ada waktu untuk menabung. Menabung untuk biaya transportasi, konsumsi, dan penginapan kita selama disana. Jadi, kita tidak merepotkan orang tua untuk meminta biayanya.

 

Jadi, kemana kita akan traveling di liburan tahun ini?

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Shafira Fajri Haqsyah

    seorang mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat semester 1

    View all posts

    Add comment