Soloensis

BAHAYA CYBER BULLYING BAGI KESEHATAN MENTAL SESEORANG

 

     Menurut Smith,dkk (2008) cyber bullying adalah perlakuan kasar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, menggunakan bantuan alat elektronik yang dilakukan berulang-ulang dan terus-menerus pada seorang target yang kesulitan membela diri. Cyber bullying ini sudah marak sekali di dunia. Cyber bullying ini tidak hanya dilakukan oleh remaja saja, tetapi juga dilakukan oleh seluruh kalangan.

     Cyber bullying memberikan dampak yang sangat buruk kepada orang yang terkena cyber bullying tersebut. Baik fisik maupun mental. Dampak buruk dalam segi fisik seperti seseorang yang terkena cyber bullying akan sulit untuk percaya diri dan dia akan sangat takut melihat orang-orang di sekitarnya, dampak buruk dalam segi mental seperti seseorang akan menjadi introvert atau susah bergaul dengan orang lain, merasa sendirian dan memiliki trauma yang amat mengerikan sehingga trauma yang orang tersebut rasakan sampai seumur hidupnya bahkan mempunyai rasa ingin untuk melakukan bunuh diri.

           Cyber bullying ini sering dilakukan melalui sosial media. Kasus ini sudah sangat marak dikalangan millennial dan bahkan ada kasus yang baru terjadi terhadap beberapa selebriti Korea yaitu Goo hara dan Sulli yang melakukan bunuh diri dikarenakan mereka dibully oleh netizen di Instagram seperti yang terlansir dalam berita okezone.com berikut ini.

Mengaku sempat depresi, Sulli berusaha bangkit dengan merilis single bertajuk Goblin serta track lain berjudul On The Moon dan Dorothy pada Juni 2019. Selain itu, ia juga menjadi Jung ji-eun dalam serial drama Hotel Del Luna.

Namun lagi-lagi ia merasa jatuh dengan perasaan depresi bahkan sampai harus berpura-pura menjadi sosok ceria. “Choi Jinri (nama asli Sulli) memiliki kehidupan yang lebih gelap. Tetapi Sulli harus bersikap bahagia,” ujar Sulli di acara Reply Night, 4 Oktober lalu seperti dikutip dari Koreaboo.

Seorang kerabat Goo Hara menyebut, penyanyi 28 tahun itu sempat dilanda kesepian saat menjalani promosi proyek solonya di Jepang dan Korea Selatan. Hal tersebut diungkapkan sumber itu  saat diwawancarai Osen, pada Minggu (24/11/2019). “Dia (Goo Hara) sangat merasa kesepian, karena harus bekerja sendiri tanpa agensi,” ujar kerabat dekat mendiang yang enggan disebutkan namanya itu seperti dikutip dari Koreaboo.

Rasa sepi itu, menurut sumber tersebut, terasa semakin besar ketika dia harus menjalankan tur dan promosi single barunya di Jepang. Pasalnya, dia harus berinteraksi dengan orang-orang baru yang tak dikenalnya. “Setahu aku, setelah kontraknya dengan agensi Korea berakhir dia fokus pada promosi proyek solonya di Jepang. Jadi tidak banyak orang yang berkomunikasi dengannya. Aku pikir, itu pasti membuatnya merasa kesepian,” tuturnya.

        Banyak orang melakukan aksi bullying kepada orang lain melalui sosial media seperti instagram, tidak hanya selebriti saja yang sering dibully oleh netizen, bahkan kalangan biasapun sering dibully oleh netizen. Bahkan sekarang ini banyak kalangan remaja yang melakukan aksi pembullyan contohnya seperti body shaming. Body shaming merupakan suatu pembullyan yang menghina fisik seseorang. Contohnya seperti: “Gendut banget lo”, “burik banget lo”, “dih buluk banget lo”, “dekil banget lo ewwhh”, dsb.

      Selain itu pembullyan tidak hanya bodyshaming saja tetapi, juga menghina keluarga seseorang contohnya seperti: “kepala bapak lo”, “gigi bapak lo rontok semua”, “nenek lo salto pake celana kulot”, “bapak lo miskin”, dsb. Selain menghina keluarga seseorang pembullyan juga dilakukan dengan melontarkan kata-kata yang tidak pantas contohnya seperti : “a*****”, “*o**e”, “**m**”, “**n*o*”, dsb.

          Pembullyan tidak hanya dilakukan oleh satu orang saya, biasanya pembully akan melakukan pembullyan dengan cara ramai-ramai biasanya disebut pengeroyokan. Bully tidak hanya terjadi di laman instagram saja melainkan di laman facebook, youtube, twitter, dsb. 

          Mengapa seseorang melakukan aksi bully terhadap orang lain? Karena orang tersebut tidak mencintai dirinya sendiri. Faktor lain, ia memiliki sikap iri kepada orang tersebut yang lebih mencintai dirinya. Pelaku pembullyan tersebut juga tidak menjadi dirinya sendiri sehingga dia melakukan aksi bully terhadap orang lain.

Jadi pembaca mulailah kita untuk mencintai diri kita sendiri. Ketika kita mencintai dan menjadi diri kita sendiri pastinya kita tidak akan melakukan aksi cyber bullying terhadap orang lain maka tidak ada lagi yang namanya cyber bullying di dunia ini.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Yusuf Hanafi Lubis

    Hanya seorang penulis yang masih pemula.

    View all posts

    Add comment