Soloensis

Tour de Nanyang Technological University Singapore

Senang dan bersyukur. Itulah perasaan yang saya rasakan ketika akhirnya memiliki kesempatan untuk mengunjungi Nanyang Technological University (NTU). Bila selama ini saya hanya mampu melihat gambar universitas ini dari internet, sekarang saya bisa menginjakkan kaki di sana. Senangnya….

Mengapa saya begitu penasaran dengan kampus yang satu ini? Sejak SMA saya sudah sering mendengar tentang kemegahan dan prestasi NTU. Ada beberapa alumni sekolah saya, SMA Negeri 3 Solo, yang melanjutkan kuliah ke NTU. Para alumni ini tiap liburan kadang mengunjungi almamaternya sekaligus menceritakan keindahan kampus dan suka duka belajar di NTU kepada adik angkatannya. Saya termasuk salah satu adik angkatan yang beruntung karena beberapa tahun yang lalu saya dapat mendengarkan cerita tersebut secara langsung dari kakak angkatan.

Megah, luas, bersih, hijau, dan teratur. Demikian kesan yang pertama kali terukir di benak saya begitu bus yang saya tumpangi mulai bergerak memasuki kampus NTU. Jajaran bangunan tinggi menjulang di kiri kanan jalan seakan mengucapkan selamat pagi pada orang-orang yang berjalan di trotoar kampus. Pepohonan yang rimbun namun tertata rapi membuat kesan adem bagi siapa saja yang memandangnya. Deretan gedung mulai dari asrama mahasiswa sampai gedung perkuliahan berdiri dengan gagahnya di kanan kiri jalan. Saat bus melaju pelan, saya pun dibuat berdecak kagum saat melihat arsitektur bangunan Fakultas Seni Rupa NTU. Gedung beratapkan taman itu sungguh indah. Siapa pun yang memiliki ide membuat bangunan tersebut, saya yakin orang itu punya cita rasa seni yang mengagumkan sekaligus memiliki wawasan lingkungan yang visioner.

Tak terasa perjalanan saya sampai di gedung utama. Dua orang mahasiswa NTU yang berasal dari Indonesia menyambut kehadiran saya dan rombongan peserta Student Visit to Singapore 2015 SMPI Al Azhar 21 Solo Baru. Segera saya mengikuti langkah mereka menuju ke sebuah ruang kelas yang telah dipersiapkan untuk presentasi. Sepanjang perjalanan menuju ruangan tersebut, saya melewati deretan tenant kuliner baik yang menjual roti, donat, kopi, dan makanan ringan lainnya. Meskipun hobi jajan, namun bukan deretan kafe yang saat itu memikat saya.

Beberapa mahasiswa yang menghabiskan waktu di meja kursi sepanjang selasar kampus itulah yang lebih menarik perhatian saya. Mereka sedang asik di depan buku atau laptopnya masing-masing. Bila bukan membaca, bisa dipastikan mereka sedang mengerjakan tugas dengan laptopnya. Semua nampak khusuk dengan aktivitasnya. Beberapa di antara mereka bahkan memasang headset di telinga, seakan-akan memberi sinyal “don’t disturb me” pada orang yang berlalu-lalang di sekitarnya.

Di dalam kelas kedua mahasiswa NTU asli Bandung tersebut memaparkan seluk beluk universitas sekaligus sesi tanya jawab, mulai dari cara pendaftaran, ujian masuk NTU, jurusan yang ditawarkan, fasilitas pendukung, sampai dengan cara mendapatkan beasiswa penuh bagi penduduk ASEAN. Kalau dulu bayangan saya NTU itu melulu menawarkan jurusan teknik dan eksakta, ternyata saya salah. Di kampus ini ditawarkan pula banyak jurusan sosial seperti hukum, bisnis, dan psikologi, bahkan kependidikan. Ini semacam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kalau di universitas di Indonesia.

Tour de Nanyang Technological University pun berlanjut. Saya diajak menyusuri kampus menuju bangunan Student Center. Walaupun di sepanjang jalan menuju Student Center beberapa area kampus sedang direnovasi, namun saya tetap antusias mengikuti tour. Di bangunan ini terdapat Student Zone yang sangat nyaman untuk dinikmati para mahasiswa yang ingin belajar atau sekedar menghabiskan waktu menikmati dahsyatnya kecepatan akses internet di area kampus. Selain internet, fasilitas hiburan seperti sarana olahraga juga tersedia. Suasana yang cozy dan adem membuat siapa pun betah berlama-lama di sini.

Setelah puas menikmati suasana di Student Zone, tibalah saat makan siang. Saya dan rombongan menuju kantin kampus. Di sepanjang jalan menuju kantin terdapat semacam bazar mahasiswa yang menjual berbagai produk kerajinan seperti T-shirt, gantungan kunci, casing HP, payung, makanan, alat tulis, dan lain sebagainya. Mungkin ini adalah aplikasi dari materi kuliah tentang kewirausahaan, begitu duga saya. Kantin NTU sangat nyaman dan sejuk. Hal ini disebabkan model bangunan yang terbuka dan memiliki langit-langit yang tinggi. Sambil menikmati makanan pengunjung dapat menikmati pula taman yang indah di sekitar kantin.

Beragam jenis makanan disediakan di sini. Ada mie, spaghetti, nasi lemak, menu vegetarian, sampai berbagai makanan cepat saji. Jangan khawatir dengan kehalalan makanan. Sebagai universitas yang memiliki mahasiswa multi etnis, yaitu Melayu, India, dan China, maka di kantin ini tersedia fasilitas berupa tenant makanan halal. Ketika selesai makan pun, piranti makanan halal dan non halal akan dipisahkan tempat pengembaliannya. Nasi lemak, ikan saus lada hitam, sayuran segar, dan teh krisan menjadi menu makanan saya di siang itu.

Tak terasa hampir tiga jam saya dan rombongan menikmati berbagai kenyamanan yang ditawarkan oleh NTU. Walau dalam hati masih ada rasa ingin berkeliling ke seluruh penjuru kampus, namun perjalanan menuju tempat tujuan lain sudah menunggu. Sungguh sebuah tour de NTU yang mengesankan. Semoga lain kali saya masih memiliki kesempatan menginjakkan kaki di sini lagi. Selamat tinggal,

Sumber: www.kompasiana.com/evysofia

Apakah tulisan ini membantu ?

Evy Sofia

Seorang anak bangsa yang ingin selalu belajar, berkarya, berbagi...

www.evysofiasangpembelajar.blogspot.com;
www.kompasiana.com/evysofia

View all posts

Add comment