Soloensis

Perjalanan Seorang Sahabat

Perjalanan Bersama Sahabat
Sore itu kita mahasiswa Komunikasi kelas Amengadakan rapat dilapangan kampus tercinta membahas acara yang sudah kita rencanakan sejak jauh-jauh hari. Kita merencanakan untuk camping di bukit kosakora Gunung Kidul. Membahas apa yang akan dibawa saat membaur dengan alam. Banyak perbekalan yang akan dibawa, mulai dari makanan, pakaian, sampai tenda untuk kita tidur. Setelah semua selesai dibahas kita membubarkan diri karena waktu yang juga sudah mulai petang. Kita menuju rumah masing-masing untuk menyiapkan segala sesuatu yang akan kita bawa untuk membaur dengan alam.
Keesokan harinya kita berangkat dan berkumpul dikampus. Jam tangan menunjukkan Pukul 07.00 WIB dan saya baru berangkat dari rumah. Spedometer menunjukkan angka 80km/jam melaju nak petir yang menyambar saat hujan deras. Sesampainya dikampus ternyata masih menunggu rekan-rekan yang lain. Ada juga yang baru bangun dan belum mandi. Sehingga kita berangkat sedikit molor. Akhirnya kita berangkat pukul 07.30 WIB. Roda motor kita mulai berputar melaju dijalan menuju Gunung Kidul.
Beruntutan kita menghempas jalan yang panas akan sinar sang surya. Hampir 6 jam kita diatas kendaraan. Ada teman saya yang malah nyasar karena ketinggalan rombongan dan tidak tahu jalan. Alhasil kitapun menunggu informasi dulu. Setelah saya menhubungi mereka, mereka duluan menunggu diSPBU dekat Semin. Kita pun melanjutkan perjalanan menuju Gunung Kidul. Tiba-tiba dijalan ada operasi gabungan yang dilakukkan oleh Polres Yogyakarta. Sayapun langsung senam jantung, karena saya tidak membawa SIM.
Selanjutnya saya disuruh minggir dan ditilang. Setelah itu polisinya bertanya “mau sidang ditempat atau dipengadilan dek”, sayapun menjawab “ditempat saja pak”. Kemudian saya membayar denda Rp 50.000,00. Setelah itu kita melanjutkan perjalanan menuju tujuan kita. Walau jantung masih berkeringat akibat senam jantung tadi,namun saya tetap strong.
Sesampainya di pantai ngrumput yang diatasnya adalah bukit kosakora kitapunberistirahat dulu untuk sholat dan makan. Sore nya baru kita berangkat naikkepuncak bukitya untuk mendirikan tenda. Begitu sore tiba kita menaiki bukit yang mungkin sedikit menguras tenaga bagi teman saya yang badannya sedikit gemuk. Ditengah jalan ada dia mulai kelelahan dan ada teman yang mengajak untuk break. Namun dia tidak mau untuk berhebti beristirahat. Setelah sampai diatas mereka kelelahan, namun terbayarkan oleh pemandangan yang begitu memanjakan mata.
Setelah selesai istirahat dan berfoto ria kitapun mendirikan tenda dan mebersihkan tempat. Setelah itu saya dan beberapa teman saya turun untuk sholat dan menikmati pantai ngrumput pada sore hari. Hingga gelap malam kita ditepi pantai menikmati suaradeburan ombak yang sangat menyejukkan hati. Sembari menunggu maghrib kita bercerita banyak ditepi pantai. Setelah sholat maghrib dan mandi kitapun kembali naik menuju kepuncak bukit. Sesampainya diatas ternyata sudah banyak yang memasak mie untuk mengis perut yang mulai lapar.
Kemudian dilanjutkan dengan shearing-shearing satu sama lain. Namun saya dan kedua teman saya memilih untuk tiduran dibawah gemerlap bintang sembari mendengarkan deburan ombak yang mulai tinggi. Kita bercerita banyak sampai larut malam dan tiba-tiba salah satu teman saya mengajak kembali ketenda. Setelah sampai sudah tidur semua hanya tinggal kita berempat. Karena saya blum bisa tidur dan tiba-tiba slah satu teman saya mengeluarkan kartu UNO yang membuat saya ingin bermain, akan tetapi blum tahu bagaimana cara memainkannya.

Akhirnya yang membawa kartu menjelaskan bagaimana cara memainkannya. Pada saat bermain ternyata sangat mengasyikkan. Dan membuat saya dan teman saya tertawa terus. Sampai-sampai teman yang lain terbangun mendengar suara ketawa saya dan teman saya.setelah mulai mengantuk kita tertidur pulas dibawah gemerlap bintang. Keesokan harinya kita turun untuk sholat subuh dan mandi. Karena hari itu hari Jum’at kita cepat-cepat megemasi barang-barang kita dan segera pulang. Namun salah satu dari kita mengajak mampir kerumah teman saya yang berada digunungkidul. Sesampainya disana, kita langsung disuguhi makanan yang membuat kita ngiler karena belum makan nasi sejak dua hari terakhir.
Seusai makan kita langsung mandi dan istirahat sebelum azdan sholat Jum’at berkumandang. Setelah adzan sholat jum’at kitapun dibangunkan oleh teman perempuan kita. Setelah itu langsung bergegas langsung kemasjid untuk sholat Jum’at. Selesainya sholat Jum’at kitapun langsung pulang ke Solo, namun dikarenakan orangtua teman kita sedang pergi. Kitapun berpamitan kepada adiknya.

Panca Eka Wahyu Wijaya Sakti (141211038)

Apakah tulisan ini membantu ?

wahyu

humoris

View all posts

Add comment