Soloensis

Pesona Kicak di Pasar Sore Ramadhan (Yogyakarta)

   Pasar Kauman Yogyakarta terkenal sejak 8 tahun lalu sebagai pasar tiban setiap Ramadhan tiba. Pasarnya unik karena dikelola warga. Pedagangnya pun berasal dari penduduk setempat. Meski demikian ramainya bukan main, ribuan orang bisa berkumpul dari berbagai penjuru kota untuk berburu makanan di sini. 

   Selama satu bulan, pasar yang pintu masuknya punya ciri khas berupa mulut gang kecil ini lebarnya tak lebih dari dua meter. Panjang makanan yang dijajakan di jalanan ini hampir setengah kilometer di salah satu lorong jalan Ahmad Dahlan yang menempati jalur sepanjang RW 10 hingga RW 13 kawasan padat penduduk ini. Puluhan jenis makanan mulai dari camilan hingga lauk-pauk, dijajakan mulai pukul 13.00 WIB hingga Maghrib.

   Jajanan khas yang dijual di sinj antara lain, serabi kocor, aneka jenang, kue lumpur, kipo hingga aneka gorengan. Satu jajanan yang menonjol dan hanya muncul setahun sekali adalah kicak (Seperti gambar). Di luar bulan puasa, sulit menemukan makanan ini. Kicak terbuat dari beras ketan, parutan kelapa, dan gula. Untuk perasanya, beberapa penjual biasa memberi tambahan irisan nangka dan daun pandan. Sebungkus kicak dihargai Rp 3 ribu saja. Karena hanya muncul dibulan puasa, kicak menjadi jajanan yang diburu para pembeli yang datang dari segala penjuru kota. 

   Minuman segar untuk berbuka juga terhampar di sepanjang jalan ini. Di antaranya ada kolak pisang, pisang kopyor, es kopyor, hingga aneka jus buah dan yang paling unik adalah aneka jamu. Kunyit asam dingin dan beras kencur salah satu favorit. Harganya pun mulai Rp 3 ribu saja per bungkus. 

   Pasar Sore Ramadhan Kauman ini sendiri telah ada sejak tahun 1970-an. Pada awalnya, pedagang di pasar ini hanya terhitung jari. Kini pedagang yang terdaftar berjualan setiap tahun memcapai 57 orang. Karena itulah kini pasar ini dikelola oleh pengurus Rukun Warga (RW) setempat agar lebih terkoordinir. Penjual yang berdagang di sink kebanyakan merupakan warga yang tinggal sekitar Kauman. (DESI KRISNAWATI)

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Desi Krisnawati

    Put Allah first, and you will never be last.

    View all posts

    Add comment