Soloensis

Membumikan Batik di Sekolah

Kegiatan membatik di aktualisasikan dan dioptimalkan di SMP PL Bayat Klaten. Sebuah kegiatan yang membumi demi melestarikan batik sebagai budaya nilai leluhur.  Seperti yang dilaksanakan pada setiap hari Sabtu di halaman tengah Sekolah. Puluhan siswa kelas 7 (tujuh) melakukan aksi membatik di kain sepanjang 50 meter.

Kegiatan ini bertujuan melanjutkan rangkaian peringatan 50 tahun (pesta emas)  usia sekolah dan reuni emas, yang baru saja diperingati pada tanggal 1 Agustus 2014. Maka guna merampungkan  desain batik 50 tahun oleh siswa,  setiap hari Sabtu pada jam ke 7 dan 8  kegiatan belajar mengajar di sentralkan dengan membatik.

Pada dasarnya pelajaran membatik tidak hanya sekedar teori namun harus dengan praktek. Teori diwajibkan bagi kelas 7 dan 8  oleh guru Batik I Wawang Setyawan, dan prakteknya  dilaksanakan setiap hari Sabtu.

 Seperti dikatakan oleh Lukas Sumadi (pendamping praktek membatik), bahwa teori tanpa praktek makan tidak akan maksimal. “disini saya hanya membantu di prakteknya saja karena pernah bekerja menjadi buruh di  pabrik batik dan membuat siswa mampu mencintai batik ” ujar pelaksana di SMP ini.

Membatik di bentangan kain sepanjang 50 meter,  siswa-siswa merasa gembira. Karena  langsung membatik di selembar kain. Sri Mulyaningtyas seorang siswi yang saat praktek mengatakan bahwa  senang sekali dengan praktek membatik. “menjadi mengerti alat-alat yang dipergunakan membatik selain kain putih, mulai dari canting, malam, kompor kecil, wajan  dan lain-lain,” ucap siswa kelas 7 B ini.

SMP PL Bayat Klaten sangat apresiasi dalam mengoptiimalkan membatik karena merupakan warisan budaya bangsa Indonesia. Dibuktikan dengan diakuinya oleh UNESCO bahwa Batik merupakan artefak   maka layak dilestarikan dan dibudayakan.

Oleh karena itu, berbagai pelajaran ketrampilan memang haru dipraktekkan secara nyata. “Hasil karya siswa SMP PL Bayat dapat dilihat di mading sekolah. Hasil karya siswa sering dipamerkan dan  sering di pesan oleh desain desain untuk dibuat baju dan gaun “ pungkas Sumadi. (han)

 

 

Apakah tulisan ini membantu ?

fxtriyas

Add comment