Soloensis

Alat Musik Tradisional Yogyakarta

 

Yogyakarta, sering disebut jogya, adalah salah satu dari empat pulau terbesar di Jawa, yang juga dikenal sebagai kota yang hangat.

Gudeg adalah salah satu maskot Yogyakarta dalam bentuk hidangan daerah.

Yogyakarta memiliki banyak tempat wisata yang memiliki keindahan luar biasa.

Yang paling terkenal dari banyak tempat wisata di Yogyakarta adalah Malioboro, di mana hampir setiap orang yang mengunjungi kota selalu menemukan waktu untuk mengambil gambar di bawah tanda.

Selain pariwisata, kota Yogyakarta juga memiliki kelebihan di bidang seni lokal.

Dari sudut pandang budaya, hal yang paling mencolok di kota Yogyakarta adalah aset peradaban masa lalu, seperti kuil dan bangunan bersejarah lainnya, seperti benteng Wredeburg.

Tetapi sesuai dengan judul artikel ini, kita akan belajar lebih banyak tentang alat musik tradisional Yogyakarta.

Dan inilah ulasannya.

Alat Musik Tradisional Jogya

Seperti halnya dengan tombak Kyai Wijoyo Mukti, yang merupakan milik peninggalan yang diberikan oleh istana Raja Yogyakarta, alat musik dan seni lokal yang harus kita lestarikan sehingga keberadaannya tidak dapat digantikan oleh alat musik modern.

demung

Alat musik dari Jogja ini mungkin cukup terkenal dan akrab di masyarakat.

Demung adalah alat musik tradisional, juga salah satu instrumen gamelan milik keluarga Balungan. Secara umum, ada dua demoon dengan nada berbeda (slendro dan pelog).

Alat musik Demung memiliki area yang lebih tipis daripada saron, tetapi ukurannya tampak lebih luas, sehingga nada yang Anda dengar lebih rendah.

Alat memukul Demung terbuat dari kayu dalam bentuk palu atau striker, yang lebih besar dan lebih berat dari pada saron striker.
Baca juga: alat musik tradisional Jambi

Cara bermain Demung

Alat musik damung memainkan drum. Teknik pemukulan tidak disengaja, ada yang mengalahkannya sesuai dengan aturan melodi atau perkusi, bergantian iblis pertama dan yang kedua, yang dapat menghasilkan nada yang berbeda.

Skema ini juga memiliki aturannya sendiri, misalnya, Gendang Gangsaran, yang menggambarkan situasi dalam perang. Demung adalah perkusi, sehingga bisa membuat orang merasa bersemangat.

Yang perlu Anda lakukan jika ingin bermain adalah tangan kanan memukul area, dan tangan kiri menahan getaran, teknik ini disebut matematika.

Pada awalnya itu cukup sulit, karena mereka tidak terbiasa, dan, mungkin, suaranya tidak melodi, seperti aslinya.

Krumpyung

Alat musik Krumpyung adalah bagian dari musik tradisional Yogyakarta yang ditemukan di daerah yang terletak di Coulomb Progo.

Seni musik Krumpyung dilakukan bersamaan dengan iringan alat musik sebelumnya yang terbuat dari bambu.

Lagu yang ditampilkan oleh seni ini dibuat dengan gaya Jawa.

Lagam Jawa adalah bentuk transisi dari musik Keronkong yang merupakan bagian dari industri musik tradisional Jawa.

Seni ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu nada yang digunakan adalah Pelog dan Slendro, yang mirip dengan gamelan Jawa, hanya saja seni ini memiliki gong tiup yang ikut serta.

Seni Krumpyung juga ditampilkan pada Hari Kemerdekaan Indonesia, yang bertujuan untuk menyambut tamu yang datang dari Istana Negara.

Jika ingin merasakan seni ini, Anda bisa langsung datang ke Yogyakarta.

Gejong Lesung

Alat mortar Gejong adalah bagian dari seni Yogyakarta.

Seni ini muncul berkat bentuk ucapan terima kasih kepada dewi Sri atas keberuntungan yang diberikan kepada orang-orang di daerah tersebut.

Dimple juga digunakan oleh masyarakat sebagai pemisah beras dari batang di masa lalu, tetapi seiring waktu, semuanya menjadi lebih cepat dan lebih mudah.

Di desa Giriharjo, instrumen ini masih dimainkan, tetapi ini hanya tradisi, misalnya, selama festival seni atau kompetisi seniman seperti acara 17 Agustus.

lolongan

Beijing adalah alat musik tradisional Yogyakarta yang termasuk dalam Saron.

Dalam gamelan Jawa, alat ini disebut paneru panerun. Alat musik Beijing memiliki nada tertinggi.

Untuk wilayah Jawa Tengah, Beijing lebih dikenal sebagai Saron, Panaka, dan Sukha.

Sumber: cakbagus.net

    Apakah tulisan ini membantu ?

    abdhe mujahed

    marketer muslim

    View all posts

    Add comment