Soloensis

Bagaimana Bartolomeo Cristofori Menciptakan Piano dan Mengubah Sejarah Musik

Banyak dari kita mungkin tak mengenal seorang figur yang cukup penting dalam perkembangan musik dunia. Kita hanya familiar dengan sebuah alat musik tuts bernama piano, namun tak mengerti siapa sosok utama di balik penemuan alat penghasil nada itu.

Terlepas dari kenyataan bahwa nama Pak Cristofori sebagian besar orang tak mengenalnya, penemuan terbesarnya telah menjadi instrumen yang sangat berpengaruh, baik dalam dunia musik maupun dalam lingkup masyarakat yang lebih luas.

Cristofori adalah seorang pengrajin alat musik terkenal di Italia, yang pindah dari Padua ke Florence pada 1690 untuk bekerja untuk keluarga Medici, sebuah keluarga yang begitu kuat pengaruhnya di Eropa di masanya. Di Florence, ia menciptakan buah karya agungnya. Piano pertama diperkirakan telah dirancang pada tahun 1700-an, meskipun butuh waktu 17 tahun bagi Cristofori untuk membuat versi yang memiliki semua elemen piano modern.

Tantangan paling penting yang harus diatasi Cristofori dalam menciptakan piano adalah merancang mekanisme palu yang mengenai senar di dalam struktur tubuh piano. Ini memungkinkan tinggi-rendah volume dapat diatur,
tergantung pada seberapa keras atau ringan pemain menekan tuts piano dan terbukti menjadi terobosan besar dalam dunia musik.

Sebuah coretan gambar yang dikutip dari halaman pencarian Google di tahun 2015 silam dalam peringatan ulang tahun Cristofori yang ke-360, memperlihatkan  Cristofori tengah duduk di depan piano sembari memainkan lagu “Jesu, Joy of Man’s Desiring” karya Johann
Sebastian Bach. Di sana juga menunjukkan sebuah mekanisme hammer internal dan slider yang menyesuaikan colume antara piano yang berarti “tenang” dan forte yang berarti “keras”.

Sebelum penemuan piano, sebagian besar musik dikomposisikan pada harpsichord, yang digunakan untuk bagian yang keras, atau clavichord, yang digunakan untuk bagian yang lebih tenang. Meskipun keduanya mirip dengan piano, mereka tidak serbaguna seperti piano.

Piano sekarang merupakan instrumen universal untuk menggubah musik, terutama karena hampir setiap nada yang dibutuhkan komposer ada di keyboard-nya. Piano rata-rata memiliki 7 oktaf, oleh karena itu, menyusun musik untuk instrumen serendah contrabassoon atau setinggi piccolo dapat dilakukan pada piano.

“Piano itu sangat berpengaruh,” ungkap Stuart Isacoff yang menulis A Natural History of the Piano, “Ada suatu masa ketika hampir setiap rumah tangga harus memiliki satu, pertama di Inggris dan kemudian di Amerika. Hampir semua orang di Barat belajar dan bermain musik. Itu berkontribusi pada pengembangan musik klasik, dan
meningkatkan kesadaran akan musik hebat,” tandasnya.

Instrumen piano ini juga sering digunakan untuk mengajarkan teori musik dan kelas musik kepada anak-anak.

“Ini dapat diakses dari sudut pandang bermain di mana Anda tidak harus memegang atau meledakkannya, sehingga mudah bagi anak-anak kecil untuk bermain,” kata Dominick Ferrara,
seorang profesor pendidikan musik di Berklee College of Music, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Monitor. “Ini juga menggabungkan pembelajaran visual dan spasial, jadi ini adalah perintis yang hebat dalam musik.”

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Abdul Gofar

    Owner dari sebuah dinasti media Gasbanter.com

    View all posts

    Add comment