Soloensis

CERITA TENTANG DESA KAMAL

Secara strategis Desa Kamal berada di Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo ,desa ini adalah desa yang terpencil dan jauh dari keramaian atau pusat kota. Desa ini terletak di pinggir selatan Kabupaten Sukoharjo yang banyak sekali ditemui hutan-hutan belantara dan sawah-sawah.

Mayoritas penduduk desa bekerja sebagai petani dan juga berternak. penduduk tidak pergi ke sawah setiap musim melainkan hanya musim hujan saja, karena memang sulit mendapatkan air. Selain ke sawah penduduk desa juga pergi ke hutan untuk berkebun dan juga mencari pakan ternak.. Umumnya penduduk desa menanam padi, jagung, kacang hijau, dll. Mereka juga berternak hewan seperti kambing, sapi, burung, ayam.

Hutan di Desa kamal ini menyajikan alam yang mempesona dan menarik juga untuk dijadikan tempat berkemah dan menikmati sunrise. Kalau musim hujan tiba air terjun di desa kamal juga nampak mempesona walaupun tidak tinggi tapi menjadi tempat yang menarik untuk berfoto. Tapi sampai sekarang belum ada pihak yang mengelola untuk dijadikan objek wisata, padahal desa kamal banyak menyajikan keindahan alam.
Dahulu Desa ini sangat tertinggal maklum karena jauh dari kota tapi sekarang desa ini mulai mengalami perkembangan, banyak penduduknya yang merantau, berbisnis, berdagang dan kemudian sukses, sehingga menjadikan desa ini mengalami perkembangan. Bantuan dari pemerintah juga dimanfaatkan dengan sangat baik untuk membangun sarana dan prasarana. Bahkan sekarang sudah terpasang wi-fi sehingga penduduknya mudah untuk mengakses hiburan maupun informasi.

Menurut bapak Cipto, “Asal mula nama Desa Kamal terbentuk karena zaman dahulu penduduknya mayoritas adalah seorang peramal, peramal itu meramalkan tentang masa depan orang, tentang kemajuan desanya sendiri, tentang cara pembangunan rumah, dst. Karena banyaknya peramal yang suka meramal lambat laun terjadilah nama desa dengan sebutan “KAMAL” yang berasal dari kata RAMAL”.

Para peramal tersebut hidup pada masa yang dulu yang belum diketahui ada pada tahun berapa, tapi sekarang ini sudah tidak ada yang bisa meramal. Karena pengaruh perkembangan zaman orang-orang sudah tidak ada yang percaya hal-hal seperti itu.

Para penduduknya hidup rukun berdampingan satu sama lain, kepedulian sosial di desa ini masih sangat tinggi, mereka selalu bergotong royong saat penduduk lain ada yang membutuhkan. Kegiatan-kegiatan di desa seperti arisan dan kerja bakti rutin dilakukan untuk kemajuan desa dan juga untuk silaturahmi antar penduduk desanya.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Bambang Adi Saputro

    Seorang mahasiswa dari IAIN SURAKARTA yang menyukai olahraga sepakbola.

    View all posts

    Add comment