RESPONS AUDITOR DALAM MENUNJANG KUALITAS AUDIT PADA MASA PANDEMI COVID 19

RESPONS AUDITOR DALAM MENUNJANG KUALITAS AUDIT PADA MASA PANDEMI COVID 19

Khoirul Anisa

Auditing merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan adalah patokan atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan.

Secara umum, pengertian auditor adalah suatu profesi penunjang di pasar modal yang memiliki tugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan (financial statement) suatu perusahaan yang akan IPO atau go public. Biasanya, ada beberapa hal yang menjadi titik fokus seorang auditor terhadap laporan keuangan, seperti kewajaran laporan secara material dan penerapan prinsip akuntansi yang benar. ada dua sikap yang harus dimiliki oleh seorang auditor, yaitu kompeten dan independen. Dua sikap inilah yang wajib dimiliki oleh seorang auditor. Oleh karena itu, jika Anda bertanya syarat menjadi auditor, maka secara prinsip, auditor harus memiliki kompetensi dan independensi. Maksud kompeten di sini adalah seorang auditor yang memiliki kejujuran, kebebasan, dan tidak dikendalikan oleh pihak mana pun. 

Peran Auditor dimasa pandemi covid 19

Gangguan perekonomian global yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19 dapat meningkatkan prevalensi risiko kesalahan penyajian material pada asersi-asersi manajemen dalam laporan keuangan. Pekatnya atmosfer ketidakpastian dalam tingkatan ekonomi makro dan mikro dapat menyebabkan perubahan signifikan atas pertimbangan awal risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi.

Sementara itu, dalam situasi sekarang ini, Auditor tetap harus menjaga kualitas audit dan dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk mendukung opini audit. Respons auditor yang diharapkan adalah memodifikasi prosedur pengumpulan bukti audit, merevisi proses identifikasi dan penilaian risiko kesalahan penyajian material, serta mengubah prosedur audit yang direncanakan atau melakukan prosedur alternatif atau prosedur audit lanjutan yang tepat. Selain itu, auditor diharuskan untuk memahami beberapa paket kebijakan ekonomi, regulasi, dan transaksi-transaksi nonrutin yang terjadi pada periode ini. sehingga dapat menghindari sesuatu yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan, lebih rentan terjadi pada periode gangguan perekonomian.

Bagaimana respon auditor terhadap kualitas audit di tengah pandemi ini? 

Auditor Internal harus waspada terhadap risiko signifikan yang dapat mempengaruhi tujuan, operasi, atau sumberdaya. Namun, prosedur saja, sekalipun telah dilaksanakan dengan menggunakan kecermatan profesional, tidak menjamin bahwa seluruh risiko signifikan dapat teridentifikasi . Maka berikut ini merupakan hal-hal yang di perlukan auditor dalam menunjang kinerja dan menjaga kualitas audit (AIPI, 2020) :

Dengan adanya sistem kerja work from home mambuat ruang gerak memperoleh bukti menjadi terbatas. Diakui bahwa pembatasan akses dan perjalanan serta terbatasnya ketersediaan personel karena pertimbangan kesehatan dapat mengganggu kemampuan auditor untuk mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat. Auditor disarankan untuk mengeksplorasi prosedur alternatif, termasuk teknologi, sejauh mungkin. Auditor perlu berkomunikasi secara seksama dengan pihak manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dalam menentukan hal ini.

Untuk sebagian besar entitas, kondisi krisis muncul setelah periode laporan keuangan akhir tahun. auditor perlu melakukan pengungkapan terhadap peristiwa/transaksi yang terjadi di perusahaan auditee pada tanggal sesudah tanggal neraca. Di karenakan tidak adanya hal tersebut dalam laporan keuangan tanggal neraca. apabila auditor belum memadai dalam pengungkapan atas kondisi saat ini maka auditor perlu mempertimbangkan modifikasi atas laporan auditnya.

Mengingat kondisi saat ini, ketidakpastian ekonomi di seluruh dunia serta meningkatnya ketidakpastian bisnis dan operasi untuk banyak entitas dapat memunculkan tantangan dalam pertimbangan auditor terhadap penilaian manajemen serta menjaga komunikasi kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Auditor juga harus memperhatikan kemungkinan terdapat pelanggaran dari perjanjian yang mungkin akan muncul pada saat perusahaan mengalami perubahan yang berdampak pada pinjaman dan kelangsungan usaha.

Auditor diingatkan pentingnya untuk berkomunikasi secara tepat waktu kepada manajemen entitas, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan regulator terkait dampak Pandemi Covid-19 pada audit serta pada entitas laporan keuangannya, serta standar audit yang relevan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam kondisi saat ini terdapat kemungkinan yang tinggi terkait kelangsungan usaha yang terpengaruh, adanya ketidakpastian material terkait dengan kelangsungan usaha. 

Standar professional akuntan publik mendefinisikan skeptis profesional sebagai sikap auditor yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit. Auditor diharuskan untuk tetap mempertahankan sikap skeptisisme profesional untuk bertindak dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian sesuai dengan standar profesi dan kode etik profesi yang berlaku. 

Pertimbangan praktis untuk menunjang kualitas audit : 

​a.​Profesi Akuntan publik 

​b.​Jaringan KAP 

​c.​KAP 

​d.​Perikatan Audit 

​e.​Pendekatan audit jarak jauh 

​f.​Jasa asurans

Daftar Pustaka

https://fakhrianshori.wordpress.com/2014/01/10/peristiwa-kemudian-subsequent-event/amp/

https://iapi.or.id/uploads/article/76-TECH_NEWSFLASH_APRIL_2020.pdf